BUKITTINGGI--Selasa 13 Desember 2022S Sebanyak 478 orang peserta sekolah keluarga se-Kota Bukittinggi Angkatan IV tahun 2022, diwisuda di Balairung Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Senin (12/12).
Wisuda ini merupakan akhir dari Pendidikan Sekolah Keluarga yang dimulai beberapa bulan yang lalu, yang mana pesertanya terdiri dari 90% Ibu - ibuk Rumah Tangga dan 10 % anggotanya adalah Bapak - Bapak.
Baca juga:
3 Rumah di Nagari Pagadih Hangus Terbakar
|
Kegiatan Sekolah Keluarga ini di Prakarsai oleh Dinas P3APPKB dan dilaksanakan oleh masing – masing Keluarahan yang ada di 3 Kecamatan Kota Bukittinggi.
Kegiatan Wisuda sekolah Keluarga ini di Hadiri oleh Walikota Bukittinggi H. Erman Safar dan Fiona Erman Safar, Eva Marfendi, Wakil Ketua DPRD Rusdi Nurman, Uncu Nimli, Camat dan Lurah se - Kota Bukittiggi.
Walikota Bukittinggi, Erman Safar berharap dengan adanya Sekolah Keluarga ini, Pendidikan Keluarga di Kota Bukittinggi akan menjadi barometer untuk utuhnya suatu Keluarga dalam kehidupan berumah tangga.
"Dengan Penyampaian materi yang dilakukan oleh Dinas - dinas terkait dalam pendidikan Keluarga ini menjadi Pembelajaran tersendiri bagi peserta, dengan Pembelajaran tersebut peserta dapat me manage rumah tangganya dengan baik, " pungkas Wako.
Mudah – mudahan Dengan Adanya Pendidikan atau Sekolah Keluarga ini Kota Bukittinggi bisa membentuk Keluarga – keluarga yang harmonis dan menjadi Keluarga – keluarga yang Sakinah Mawaddah dan Warrahmah. Pungkas Erman.
Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kota Bukittinggi Tati Yasmarni mengatakan peserta sekolah keluarga yang diwisuda pada angkatan IV ini sebanyak 478 orang dari tiga kecamatan yang ada di Kota Bukittinggi.
Dikatakan Tati, sejak dimulai tahun 2018 sampai tahun 2022, sekolah keluarga telah terlaksana sebanyak empat angkatan. Sekolah Keluarga sudah menghasilkan lulusan sebanyak 1407 orang, termasuk 478 orang yang diwisuda pada angkatan IV ini, ” ujar Tati.
“Kedepan kita harapkan keterlibatan kaum laki-laki dalam sekolah keluarga akan meningkat lagi. Karena ketahanan sebuah keluarga tidak lepas dari peran kaum laki laki atau peran ayah, ” ujarnya Tati.
Menurut Tati, perjalanan sekolah keluarga pada angkatan IV ini diwarnai adanya keikutsertaan dari organisasi wanita, serta meningkatnya jumlah peserta dari kaum laki laki.
Khusus untuk Kelurahan Aur Kuning Kecamatan ABTB, peserta sekolah keluarga semuanya laki - laki dengan jumlah 15 orang. Selain itu, juga terdapat tiga orang peserta laki-laki di beberapa kelurahan seperti di Campago Ipuah, Kubu Gulai Bancah dan Puhun Tembok.
Sekolah keluarga bertujuan untuk melantik atau mengukuhkan secara khusus peserta yang telah menamatkan pembelajaran di sekolah keluarga.
Penetapan peserta yang lulus berdasarkan hasil seleksi dengan mempertimbangkan tingkat kehadiran minimal 80 persen dari 16 kali pertemuan, atau pertimbangan lain yang bisa meluluskan peserta.
“Setelah pelaksanaan wisuda ini, kita harapkan peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan kepada diri sendiri, keluarga, dan lingkungan. Menjadi motivator bagi calon peserta lain dan bisa menjadi contoh tauladan di lingkungan sekitar. Mereka juga dapat berperan aktif dalam upaya peningkatan kualitas keluarga di Kota Bukittinggi, ” ujar Tati.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi H. Erman Safar menyampaikan kegiatan wisuda sekolah keluarga ini adalah wadah atau instrumen yang dibuat pemerintah untuk memberikan edukasi secara formal dan berkelanjutan bagi masyarakat Kota Bukittinggi.
Melalui sekolah keluarga, peserta diberikan materi - materi yang lengkap khususnya materi tentang delapan fungsi keluarga. Delapan fungsi keluarga itu meliputi fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosial pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pelestarian lingkungan.
“Sekolah keluarga menjadi program sangat efektif untuk menciptakan ketahanan keluarga. Sekolah keluarga diharapkan dapat membangun keluarga kecil bahagia, sejahtera, berkualitas dan mandiri, ” terangnya.
Pada akhir pembicaraan tersebut Tati berharap, bagi peserta yang telah dinyatakan lulus, diharapkan dapat berubah ke arah yang lebih baik dalam mewujudkan ketahanan keluarga. Sebab, peserta yang diwisuda ini adalah orang-orang yang dalam bagian satu keluarganya lebih baik secara pengetahuan, wawasan dan kesadaran terhadap lingkungan, sekaligus memiliki kecintaan terhadap keluarga. (Linda).